melawan arus deras....

Seribu tanda baca tanpa makna menghantui kepala
biduk ini hanya selalui ingin terpaut di pelabuhan kalbu
melawan arus yang deras...menikung garis lurus
mencampakkan lencana yang melekat erat dijiwa

Aku...kamu...kini hanya tinggal terpaut seutas benang tipis
mengapa tak biarkan saja berjalan beriringan dengan alam
menembus batas kelam dan tak berlandasan
menepis semua kegalauan yang menghadang

Takkan mungkin lagi menangis dibelakang mu untuk waktu yang cukup lama
takkan mungkin lagi hanya bisa melihat gambaranmu di cakrawala senja yang berkabut
birunya malam menggambarkan kelunya hatimu ketika bersama
dinginnya malam adalah siratan matamu ketika itu

Runtuhkan saja dinding tebal dan tinggi yang menghadang
tidakkah begitu ringan ketika kita berjalan bersama ?
lepaskan semua yang tersimpan dalam didada dan menarilah bersamaku
jadikan titik-titik hujan adalah lagu jiwa kita yang selalu seirama

Garuda,kemana akan kita bawa semua cerita kita yang telah menjadi kenangan
waktuku bukan lagi untuk mencari-cari asa,
ketika gelap menjemput semesta,erat kutancapkan tekad tuk kembali bersua
namun terang lebih dulu menyadarkan jiwa tuk kembali tegak

Paraunya hatimu dengan tatapan kasih yang terdalam
jauh di peraduan jiwamu,akankah aku hidup dan menari
mendekatlah kawan bagian duka ini makin menganga
aku disini beriringan dengan kepakan sayapmu yang rapuh
dan kupun bersimpuh untuk satu hal yang menghidupkanku selamanya
cinta,