shadow on the sand
Langkahan kaki yang menyibakkan ombak sang biru
diri terengkuh kedalam pelukan alam semesta yang terbuka
cinta tak lagi terdengar ketika hati terkunci rapat dan gelapnya mata hanya melihat gemintang menari
kembali kusandarkan mata menatap kebawah dengan harapan kan dapat meraih bayangan
bagaikan menggapai bayangmu dalam genangan air yang selalu beriak
kutemukan hanya kakiku yang menjejakkan kaki dipasir putih tak berbatu
seandainya bias itu tak ku genggam dan kusimpan sampai siang nanti
akankah purnama kan gantikan hangatnya dengan mu ?
telah basah dan hanya berharap karang kan hangatkan tubuhku dalam peraduan
meringkuk bersama sendiri hati,melantang sinaran mentari
separuh terpejam ku hanya bisikan kata-kata yang sering kulantunkan lewat gitar usangmu
lambaian itu lagi yang terlintas dengan uraian rambutmu yang menjuntai
titikkan air mataku menjadi pasir diatas pantai ini
jeritan namamu telah menjadi angin yang berhembus kencang menjamah rambutku
kembaliku rasakan genggaman kosong yang dingin
dan hanya dapat melihat kebelakang sederat kasih yang pernah tersentuh
akankah pejaman mata ini dapat mengantarkanku menghadapmu ?
duhai laut tanpa riak gelombang ...akankah dinginmu sampai kesana ?
akankah titik pandanganku ini berakhir didepan jasadnya ?
Akankah tergapai hatinya sehingga mentari kembali membuat pelangi ?
Langit,tak tahukan kau betapa ingin jemari ini memeluknya
mungkin hanya bisa melihat gambaran rasa diwajahnya yang beku
dan tak lagi menggambar diatas pasir ini untuk setiap lekukan hatinya
dan membiarkan angin meniupkannya kembali hilang
Untuk kesekian kali merana,akankah kau berhenti menghujamku wahai hujan
dan biarkan raga ini yang menyiramkan embun kebumi menghilangkan dahaga
Menghapus garis retak di tanah yang kering
membuat kuncup kembali menanggalkan beku yang menyelimuti
Kini,dengan langkah sunyi menyendiri kusibak tirai usang dihati
dan merelakan waktu mengambil alih semuanya...
yang terpendam,biarlah menjadi pilar-pilar yang kokoh dalam diri
aku tetap menjadi bagian pantai ini dengan atau tanpa purnama menjadi payungku dimalam hari
1 Comments:
...Ah, akhirilah sudah kerisauan itu. Dan rasakan kehadiran diri ini...(Tapak Berderap 27)
Post a Comment
<< Home