b1nt4ng

"Setiap langkahku yang terasa begitu manis adalah setiap kalimat yang kubaca darimu" (23 sept 2005 www.b1nt4ng.modblog.com)

Saturday, November 04, 2006

shadow on the sand

Langkahan kaki yang menyibakkan ombak sang biru
diri terengkuh kedalam pelukan alam semesta yang terbuka
cinta tak lagi terdengar ketika hati terkunci rapat dan gelapnya mata hanya melihat gemintang menari
kembali kusandarkan mata menatap kebawah dengan harapan kan dapat meraih bayangan

bagaikan menggapai bayangmu dalam genangan air yang selalu beriak
kutemukan hanya kakiku yang menjejakkan kaki dipasir putih tak berbatu
seandainya bias itu tak ku genggam dan kusimpan sampai siang nanti
akankah purnama kan gantikan hangatnya dengan mu ?

telah basah dan hanya berharap karang kan hangatkan tubuhku dalam peraduan
meringkuk bersama sendiri hati,melantang sinaran mentari
separuh terpejam ku hanya bisikan kata-kata yang sering kulantunkan lewat gitar usangmu
lambaian itu lagi yang terlintas dengan uraian rambutmu yang menjuntai

titikkan air mataku menjadi pasir diatas pantai ini
jeritan namamu telah menjadi angin yang berhembus kencang menjamah rambutku
kembaliku rasakan genggaman kosong yang dingin
dan hanya dapat melihat kebelakang sederat kasih yang pernah tersentuh

akankah pejaman mata ini dapat mengantarkanku menghadapmu ?
duhai laut tanpa riak gelombang ...akankah dinginmu sampai kesana ?
akankah titik pandanganku ini berakhir didepan jasadnya ?
Akankah tergapai hatinya sehingga mentari kembali membuat pelangi ?

Langit,tak tahukan kau betapa ingin jemari ini memeluknya
mungkin hanya bisa melihat gambaran rasa diwajahnya yang beku
dan tak lagi menggambar diatas pasir ini untuk setiap lekukan hatinya
dan membiarkan angin meniupkannya kembali hilang

Untuk kesekian kali merana,akankah kau berhenti menghujamku wahai hujan
dan biarkan raga ini yang menyiramkan embun kebumi menghilangkan dahaga
Menghapus garis retak di tanah yang kering
membuat kuncup kembali menanggalkan beku yang menyelimuti

Kini,dengan langkah sunyi menyendiri kusibak tirai usang dihati
dan merelakan waktu mengambil alih semuanya...
yang terpendam,biarlah menjadi pilar-pilar yang kokoh dalam diri
aku tetap menjadi bagian pantai ini dengan atau tanpa purnama menjadi payungku dimalam hari

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

...Ah, akhirilah sudah kerisauan itu. Dan rasakan kehadiran diri ini...(Tapak Berderap 27)

Tuesday, November 07, 2006  

Post a Comment

<< Home