puisi penghapus duka
Puisi penghapus duka,
kala itu barisan demi barisan berganti posisi
dari cerahnya warna biru maya kedalam aliran darahku
setelah terputusnya seutas benang tipis diantaranya kala itu
namun hati sangat mengenal siapa diri yang sedang berhayal ini
ingin membiarkan semua bahasa berubah menjadi derasnya sang waktu
namun otak dan pikiran tak dapat tertinggal
penat ku ingin mengetahui apakah guratanku di terima .
ataukah hanya bagian dari kebiasaan semua sampah yang teronggok di bawah
Setelah lama tersadar jiwaku terbangun
hanya dingin yang terasa disaat mentari tanggalkan cangkangnya
aku berteriak-teriak mencari jejak sang pujangga
dia hilang , terbang keangkasa dan bersemayam ditempat asalnya
Mentari berganti rembulan dan kemudian hanyut dalam lamunan
aku hanya terdiam dan membuka lagi guratan itu
tak terusikkah atau bergeming dirinya terhadap biasan cahaya ku ?
merelakan itu semua menjadi kelabu dan hilang ditelan sang waktu
siapa sebenarnya pujangga pembawa puisi penghapus duka ?
adakah dia sebentuk mahluk yang dapat ku gapai ?
ataukah hanya bayangan yang terlintas dan pergi meninggalkan gelap ?
baginya mungkin,namun tak ku biarkan senja berjalan pelan tanpa melewatiku...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home