...Jerat...

Ketika jatuh dan terseret roda dengan rantainya yang menjuntai dan terus menghantam kepala
kau ulurkan tanganmu yang penuh dengan luka dan darah
hampir tak dapat ku gapai ruang tanganmu yag tak tersisakan oleh tetesannya
namun kau keluarkan semua tenagamu menggunakan sisa tangan yang kau punya
bagaimana mungkin kau dapat mendekapku erat ketika jerat rantai semakin berat terlingkar dileherku
namun kau terus berlari dengan sisa kakimu yang tinggal satu
sedikit demi sedikit ku tepis jeratan dan menjatuhkan badanku kepangkuanmu
baru terasa tak berharganya nyawa saat itu
bukan untuk membebaskan diri ini ,namun perjuanganmu membuatku membuka mata
akan lebih berartinya hidup ini ketika kita berhadapan dengan rasa takut
takkan kulepaskan dekapanku kawan,walaupun yang tersisa hanya sebagian dari ragamu
jiwamu utuh memenuhi rongga ku ini dan kita tetap akan berjalan bersama
menari dibawah sinar rembulan dan membuat tapakan kaki kita menjadi abadi tuk dikenang
.......
Malam pun beranjak pergi dan yang tersisa hanya debu bekas lukamu yang tertanam dalam
bahkan ketika ku lihat lagi tapakan mu yang berbekas jelas di pantai ini,angin pun tak mampu menyapu
kan kuraih lagi malam bersamamu dengan perjuangan hidupku yang tersisa...kan kucarikan raga baru buat mu untuk bisa menopangku lebih lama...
dalam pergolakan hatiku ini,nama mu tak bisa kutinggalkan
malam gelap namun aku adalah hitam mu yang senantiasa kau dekap erat
kita menyatu dalam gelap dan kita akan menjadi erat setelah purnama memberikan cahayanya
......
entah sampai kapan kau terus menahanku untuk kembali ke duniaku,
namun gelap ini sudah tak asing lagi bagiku,tinggal menunggu jalannya matahari terbenam lagi
hari-hari itupun kan kembali lagi
......
sangkarku yang terbalut oleh duri yang kau sulam untukku
tak mampu lagi menyamankan buaian kita,hangatnya api yang kau bakarkan ke tubuhku,
tak lagi mampu menahan nyeriku
lepaskan jeratmu sekarang atau aku akan hidup lebih lama lagi dalam duniamu
yang hanya akan membuatmu memiliki bayangan suram dalam harimu
dan mungkin yang bisa menghentikan langkahmu kapanpun ku mau
hentikan nyanyian dukamu itu,aku hanya kan beranjak bukan mati
dan mata mu pun masih dapat menatapku lurus ke atas dengan tenang
namun tak kan lagi dapat kau gapai dan kau ajak ragaku menyentuh api
.......
ruangan kosong tempatku bermain dengan impian
telah membawaku dalam gelap yang tak berkesudahan
sayapkupun mulai patah pada saat itu,dan kakiku mulai bisa bergerak
aku menjadi manusia biasa dengan semua impian yang membebaniku
ku berjalan dalam dunia yang tak berlandasan
takkan ku membuatnya dan berjalan bersama waktu yang seimbang
......